28 Februari 2012

Siapa Saja Penerima Duit Nazar?

:Duit M. Nazaruddin tak hanya mengalir ke kantong Anas urbaningrum saja. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menggelontorkan duit ke Andi Mallarangeng sebesar US$ 200 ribu. Kata Yulianis, bekas Wakil Direktur Keuangan Grup Permai milik Nazaruddin, uang itu ditarik Nazar dari perusahaannya pada 5 Mei 2010, dua pekan sebelum Kongres Partai Demokrat.

"Aneh uang itu untuk Andi Mallarangeng," kata Yulianis ke Tempo, 23 Februari 2012. "Sebab yang saya tahu, Pak Nazar penyokong Anas Urbaningrum."

Ternyata tidak hanya Anas dan Andi saja yang kecipratan duit Nazar. Edhie Baskoro Yudhoyono diduga mendapat duit bancakan sebesar US$ 200 ribu. “Ini untuk Mas Ibas,” kata Nazaruddin seperti ditirukan Yulianis. “Hah? Mas Ibas putranya Pak SBY, Pak?” Yulianis bertanya. Nazar, kata Yulianis, mesam-mesem mendengar pertanyaannya.

Lewat Mindo Rosalina Manulang, anak buahnya, Nazaruddin juga pernah menyumbang Rp 150 juta untuk kubu Andi Mallarangeng. Yulianis tahu soal ini sebab ia pula yang mengeluarkan duit Rp 150 juta dari brankas Grup Permai. Menurut Yulianis, ketika itu Rosa juga meminta Rp 100 juta untuk disumbangkan ke kubu Anas. Permintaan Rosa ditolak Nazaruddin sebab sumbangan untuk Anas bakal ditangani langsung Grup Permai.

Dengan semua pengeluaran itu, Yulianis mencatat nama Andi Mallarangeng dan Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai penerima duit Grup Permai. “Saya tidak tahu apakah uang itu sampai ke Pak Andi atau Mas Ibas,” kata Yulianis. Yang jelas, kata dia, dari brankas Grup Permai, duit langsung diserahkan ke tangan Nazaruddin.

Andi Mallarangeng sendiri menyatakan tak tahu-menahu soal aliran duit Nazaruddin. “Saya tak percaya. Tapi kalau ada info seperti itu, saya juga mau tahu, kepada siapa diberikan, kapan, dan di mana,” ujarnya. Dihubungi lewat staf ahlinya, Bonggas Adi Chandra, Edhie Baskoro tak merespons. Ketika kabar ini pertama kali tersiar, pada Juli 2011, Ibas membantah pernah menerima duit Nazaruddin.

ANTON SEPTIAN | CORNILA DESYANA

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/02/29/063386988/Siapa-Saja-Penerima-Duit-Nazar